Berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh adalah penyakit menular yang biasa disebut berak putih.
Pullorum atau berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif yang bisa menyebabkan infeksi atau peradangan pada saluran pencernaan burung puyuh dan akhirnya menimbulkan diare.
Banyak penyebab dari terkenanya penyakit ini seperti faktor cuaca yang kurang baik, air yang tidak steril, kotoran yang jarang dibersihkan pada area kandang maupun tertular dari hewan lain.
Bila burung puyuh terserang penyakit ini maka sebaiknya sesegeralah melakukan penanganan.
Karena penyakit ini termasuk penyakit yang menular pada burung puyuh.
Apabila berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh tidak segera melakukan tindakan, dikawatirkan akan menular pada burung puyuh lainnya.
Untuk anak puyuh atau DOQ sendiri biasanya akan menyerang anakan pada umur 0 sampai 2 minggu, bahaya dari penyakit ini adalah kematian karena tak jarang burung yang sudah terkena penyakit ini akan mati dalam tempo waktu yang cepat.
Ciri - ciri berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Penularan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
✔ Menularkan dari induknya melalui anaknya, misalnya telur.
✔ Menularkan melalui kontak langsung dengan burung yang sakit dan peralatan kandang yang sudah terkontaminasi.
Perubahan patologi berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Pada umumnya, setiap jenis penyakit akan memberikan perubahan pada bagian organ yang diserang.
Penyakit berak kapur bila terserang pada burung puyuh akan mengalami perubahan patologi organ hati dan limpa akan membesar dan juga dapat di ikuti dengan omfalitis.
Jika sudah menderita secara kronis akan menyerang organ dalam dan terjadinya peradangan pada bagian usus buntu yang di tandai dengan bentuk berwarn abu – abu di dalam usus buntu.
Pencegahan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Pengobatan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian obat yang banyak banyak ditemukan ditoko pakan sesuai dengan dosis yang di tentukan.
Jika burung puyuh sudah kritis, sebaiknya lakukan pemusnahan atau pengapkiran untuk memutuskan siklus bakteri yang menyebabkan berak kapur kembali.
Pengapkiran dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
pemotongan dilakukan yang jauh dari kandang maupun burung puyuh lainnya untuk menghindari kontaminasi bakteri yang ada di dalam burung puyuh yang terkena penyakit tersebut.
Contoh aplikasi pengobatan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Menggunakan antibiotik Neo terramycin 25 Soluble Powder.
Takarannya, setiap 2 gram dicampur dengan 1 liter air minum.
Antibiotik ini diberikan selama 3 hingga 5 hari.
Sementara itu, obat untuk penyakit berak putih diberikan selama masih dibutuhkan.
Nah, selain obat kimia yang digunaka, obat herbal yang bisa diberikan adalah bawang putih.
Bawang putih ini merupakan obat alami atau tradisional sebagai antibiotik untuk membasmi bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan.
Untuk pemberiannya sendiri terbilang mudah, cukup siapkan bawang putih secukupnya lalu diblender dengan dicampur air kemudian diberikan pada burung yang terkena penyakit ini pada waktu pagi dan sore hari atau tergantung seberapa parah penyakit tersebut.
Selain untuk obat, bawang putih juga bisa digunakan sebagai pencegah, jadi untuk mengantisipasi burung puyuh kalian terserang penyakit bisa diberikan bawang putih ini.
Pullorum atau berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif yang bisa menyebabkan infeksi atau peradangan pada saluran pencernaan burung puyuh dan akhirnya menimbulkan diare.
Banyak penyebab dari terkenanya penyakit ini seperti faktor cuaca yang kurang baik, air yang tidak steril, kotoran yang jarang dibersihkan pada area kandang maupun tertular dari hewan lain.
Bila burung puyuh terserang penyakit ini maka sebaiknya sesegeralah melakukan penanganan.
Apabila berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh tidak segera melakukan tindakan, dikawatirkan akan menular pada burung puyuh lainnya.
Untuk anak puyuh atau DOQ sendiri biasanya akan menyerang anakan pada umur 0 sampai 2 minggu, bahaya dari penyakit ini adalah kematian karena tak jarang burung yang sudah terkena penyakit ini akan mati dalam tempo waktu yang cepat.
Ciri - ciri berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
- Kotoran burung puyuh yang dikeluarkan terlihat encer dan berwarna putih serta ada juga yang berwarna hijau.
- Feses akan menempel di bagian dubur yang akan berwarna keputihan.
- Kloaka akan terkena kotoran hingga kering dan lengket.
- Tubuhnya nampak merunduk serta sayapnya terlihat lemas.
- Matanya sering menutup dan terlihat layu.
- Terjadi kelumpuhan pada kakinya sehingga susah bediri atau berjalan.
Penularan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
✔ Menularkan dari induknya melalui anaknya, misalnya telur.
✔ Menularkan melalui kontak langsung dengan burung yang sakit dan peralatan kandang yang sudah terkontaminasi.
Perubahan patologi berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Pada umumnya, setiap jenis penyakit akan memberikan perubahan pada bagian organ yang diserang.
Penyakit berak kapur bila terserang pada burung puyuh akan mengalami perubahan patologi organ hati dan limpa akan membesar dan juga dapat di ikuti dengan omfalitis.
Jika sudah menderita secara kronis akan menyerang organ dalam dan terjadinya peradangan pada bagian usus buntu yang di tandai dengan bentuk berwarn abu – abu di dalam usus buntu.
Pencegahan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
- Kebersihan kandang harus terjaga baik yang ada burungnya atau tidak terisi harus dibersihkan secara rutin.
- Semua bagian kandang sebaiknya ditaburi dengan gamping.
- Peralatan kandang dicuci dan dikeringkan setiap hari.
- Kotoran burung puyuh dibersihkan setiap hari.
- Jangan biarkan binatang liar seperti tikus, kucing ataupun burung masuk ke areal peternakan.
- Burung puyuh yang sakit harus segera dipisahkan.
- Kalau ditemukan burung puyuh yang mati, segera dikeluarkan dari kandang dan dibuang agar tidak menular.
- Berikan obat cacing secara rutin pada anak puyuh atau DOQ.
Pengobatan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian obat yang banyak banyak ditemukan ditoko pakan sesuai dengan dosis yang di tentukan.
Jika burung puyuh sudah kritis, sebaiknya lakukan pemusnahan atau pengapkiran untuk memutuskan siklus bakteri yang menyebabkan berak kapur kembali.
Pengapkiran dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
pemotongan dilakukan yang jauh dari kandang maupun burung puyuh lainnya untuk menghindari kontaminasi bakteri yang ada di dalam burung puyuh yang terkena penyakit tersebut.
Contoh aplikasi pengobatan berak kapur (pullorum) Pada burung puyuh
Menggunakan antibiotik Neo terramycin 25 Soluble Powder.
Takarannya, setiap 2 gram dicampur dengan 1 liter air minum.
Antibiotik ini diberikan selama 3 hingga 5 hari.
Sementara itu, obat untuk penyakit berak putih diberikan selama masih dibutuhkan.
Nah, selain obat kimia yang digunaka, obat herbal yang bisa diberikan adalah bawang putih.
Bawang putih ini merupakan obat alami atau tradisional sebagai antibiotik untuk membasmi bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan.
Untuk pemberiannya sendiri terbilang mudah, cukup siapkan bawang putih secukupnya lalu diblender dengan dicampur air kemudian diberikan pada burung yang terkena penyakit ini pada waktu pagi dan sore hari atau tergantung seberapa parah penyakit tersebut.
Selain untuk obat, bawang putih juga bisa digunakan sebagai pencegah, jadi untuk mengantisipasi burung puyuh kalian terserang penyakit bisa diberikan bawang putih ini.
HARGA BURUNG PUYUH
✔ 1 hari 2000/ekor
✔ 7 hari 3500/ekor
✔ 14 hari 5000/ekor
✔ 21 hari 6300/ekor
✔ 28-30 hari 7500/ekor
ORDER NOW
✔ 1 hari 2000/ekor
✔ 7 hari 3500/ekor
✔ 14 hari 5000/ekor
✔ 21 hari 6300/ekor
✔ 28-30 hari 7500/ekor
ORDER NOW